Empat Desa Wisata Sulawesi Selatan, Lolos ADWI 2022 Dengan Keunikan Tersendiri

Wisata Bisnis – Desa wisata di Sulawesi Selatan berhasil lolos top 50 besar ADWI 2022. Hal itu terjadi karena di Sulawesi Selatan memiliki banyak spot menarik untuk dikembangkan. Empat diantaranya yang menarik perhatian dengan keunikan masing-masing, desa wisata apa saja itu? Simak penjelasan di bawah ini ya.

1. Desa wisata Barania di Kabupaten Sinjai

Barania menawarkan paket live in atau hidup dan tinggal bersama warga setempat. Mereka yang memilih piknik dengan cara ini akan merasakan pengalaman hidup dalam suasana pedesaan sebagai salah satu tren piknik masa kini.

Biasanya disebut pengalaman hidup berarti wisatawan akan menikmati kebiasaan hidup warga. Selain itu juga menikmati kuliner desa, belajar seni budaya hingga melihat panorama yang ada.

Wisata alam yang ada pada Barania terdiri dari kampoeng galung, air terjun barania, taman agrowisata pattiroang dan camping di katinroang bissua camp.

2. Desa wisata Matano Iniaku di Kabupaten Luwu Timur

Desa Matano adalah desa yang terletak di Kecamatan Nuha, dengan waktu tempuh  +60 menit perjalanan darat dari ibukota Kabupaten Luwu Timur, ditambah 60 menit perjalanan air menyeberangi Danau Matano dengan menggunakan perahu.

Sebagai informasi, desa ini terdiri atas empat dusun ini (Matano, Landangi, Kayu Tanduk, dan Bone Pute). Tempat tersebut sangat potensial untuk dikembangkan dan dapat menunjang Kabupaten Luwu Timur dari sektor pariwisata.

Hal itu dapat dilihat dari bentang alam yang khas, keunikan budaya, serta peninggalan arkeologi. Selain itu terdapat sejarah bahwa Matano bukan hanya mengembangkan tradisi. Namun, juga telah menciptakan
peradaban pandai besi sejak lampau.

Selanjutnya yang tidak kalah luar biasanya adalah karena desa ini berada di tepian Danau Matano, danau tektonik purba terdalam di Asia Tenggara (+ 600m) dan terdalam ke 8 di dunia.

3. Desa wisata Campaga terletak di Kabupaten Bantaeng

Desa wisata Campaga adalah salah satu kampung yang terletak di Kelurahan Campaga, kec. Tompobulu, Kab. Bantaeng. Jarak tempuh Desa wisata ini terletak sekitar 15 km dari area perkotaan. Dengan menggunakan kendaraan transportasi darat sekita 20 menit dari pusat kota.

Kampung ini memiliki daya tarik dan banyak di kunjungi oleh orang-orang luar. Beberapa destinasi alam yang banyak menarik pengunjung yakni kawasan Hutan lindung, Air terjun, Wisata buatan kolam renang dan beberapa destinasi lainnya.

4. Desa wisata Kambo yang berada di Kota Palopo

Kambo adalah titik paling indah memandang Kota Palopo. Di tempat ini, Kota Palopo mendapat 2 perspektif sekaligus.

Jika memandang secara “outward”, kita akan menemukan Palopo sebagai sebuah lanskap kota dengan kawasan terbangun yang intens, dinamis dan bercirikan urban. Namun, jika memandang secara “inward”, kita akan menemukan Palopo sebagai sebuah lanskap kampung di atas bukit yang masih permai, adem, dan bercirikan rural.

Kemudian hal itulah yang menjadikan Kambo berbeda dan dianugerahi banyak spot yang indah. Sebagai kampung, ia adalah habitat atau tempat hidup bagi 1.080 jiwa warga Kambo. Wilayah ini berbatasan langsung dengan hutan lindung, buah-buahan dan produk hutan non kayu lainnya menjadi andalan. Dan angka kunjungan wisata ke Kambo semakin membaik.

Di Kambo, hari-hari warga masih disibukkan dengan aktifitas pertanian, menanam cengkeh, memanen lengkuas, merawat kebun durian, dan menyusur hutan mencari lebah. Meski begitu, dibandingkan dengan budaya bertaninya, Kambo lebih dikenal masyarakat sebagai tempat untuk wisata kuliner di ketinggian dengan latar depan Kota Palopo. Selainitu juga tempat camping paling nyaman dan dekat dari pusat kota, serta wahana outbound dan wisata keluarga paling menarik di dataran tinggi Palopo.

About pangeranbertopeng