Bisnis Properti : Pengertian, Jenis dan Keuntungan

Wisata Bisnis – Saat ini bisnis properti masih menjadi salah satu sektor yang cukup seksi dan tengah diminati oleh pengusaha muda di Indonesia. Tak heran apabila banyak pengusaha muda yang sukses menggeluti sektor ini.

Bisnis ini dapat memberikan manfaat dan keuntungan yang besar, namun juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan.

Berikut adalah penjelasan mengenai pengertian, manfaat, jenis dan keuntungan dalam bisnis property. Simak ulasan artikel berikut ini!

Apa itu bisnis properti?

Bisnis properti adalah sebuah bentuk usaha yang bisa dikerjakan secara individu maupun perusahaan dan bergerak dalam bidang pengelolaan tanah serta bangunan.

Saat ini, bisnis properti adalah bisnis yang mudah diakses oleh siapa saja, baik pembeli maupun penjual. Dengan berbagai teknologi yang semakin berkembang, sekarang Anda juga bisa memulai bisnis properti online dengan menggunakan berbagai website dan aplikasi.

Manfaat Bisnis Properti

Bisnis properti memiliki manfaat yang besar, antara lain:

  • Investasi jangka panjang: Properti merupakan investasi jangka panjang yang dapat memberikan keuntungan dalam jangka waktu yang lama.
  • Sumber penghasilan pasif: Properti yang disewakan dapat menjadi sumber penghasilan pasif yang stabil.
  • Proteksi inflasi: Properti dapat menjadi proteksi inflasi karena nilai properti cenderung naik seiring dengan inflasi.
  • Diversifikasi portofolio: Bisnis properti dapat menjadi diversifikasi portofolio investasi Anda.

Jenis Bisnis Properti

Berikut adalah beberapa jenis bisnis property yang umum dilakukan:

Properti residensial: Usaha residensial berkaitan dengan pembelian, penjualan, dan sewa property seperti rumah, apartemen, dan kondominium. Bisnis ini dapat memberikan keuntungan dari capital gain dan sewa.

  1. Properti komersial: Properti komersial berkaitan dengan pembelian, penjualan, dan sewa properti seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, dan hotel.
  2. Properti industri: Usaha ini berkaitan dengan pembelian, penjualan, dan sewa properti seperti pabrik, gudang, dan fasilitas produksi.
  3. Properti tanah: Usaha properti tanah berkaitan dengan pembelian, penjualan, dan sewa tanah. Bisnis ini dapat memberikan keuntungan dari capital gain dan pengembangan property di atas tanah tersebut.
  4. Properti investasi: Bisnis ini berkaitan dengan pembelian, penjualan, dan sewa properti dengan tujuan untuk menghasilkan keuntungan dari capital gain dan sewa. Properti investasi dapat berupa properti residensial, komersial, atau industri.
  5. Properti flip: Usaha properti flip berkaitan dengan membeli properti dengan harga murah, melakukan renovasi, dan menjualnya kembali dengan harga yang lebih tinggi. Bisnis ini dapat memberikan keuntungan yang besar, namun juga memiliki risiko yang tinggi.
  6. Properti sewa: Bisnis ini berkaitan dengan membeli properti dan menyewakannya kepada orang lain. Bisnis ini dapat memberikan keuntungan yang stabil dari sewa properti.

Keuntungan bisnis properti

Tujuan menjalankan sebuah bisnis properti adalah mendapatkan keuntungan. Terdapat 3 keuntungan bisnis properti yang perlu Anda tahu. Apa saja itu? Berikut penjelasannya:

1. Tidak terkena inflasi

Pertama, keuntungan bisnis properti adalah tidak akan terkena inflasi. Inflasi adalah naiknya nilai berbagai barang secara drastis dan diiringi dengan daya beli masyarakat yang menurun. Dengan menginvestasikan uang Anda pada bisnis ini, nilai uang Anda akan tetap terjaga.

2. Semakin bernilai tinggi jika di lokasi strategis

Kedua, keuntungan bisnis properti adalah Anda akan semakin mendapatkan nilai properti yang lebih tinggi jika memiliki bangunan di lokasi yang strategis.

Contohnya seperti bangunan di dekat Mall besar, di dekat fasilitas umum, di sekitar tempat makan, dan sebagainya. Semakin banyak dan dekat dengan tempat tersebut, maka nilai serta kualitasnya semakin tinggi.

3. Harga jual semakin meningkat

Ketiga, keuntungan bisnis properti adalah harga jualnya bisa semakin meningkat. Dari tahun ke tahun, harga tanah dan bangunan bisa semakin meningkat. Jadi, misalkan Anda membeli rumah dengan harga Rp500 juta pada tahun 2021, bisa jadi harga jualnya akan meningkat menjadi Rp550-600 juta pada tahun berikutnya.