Homestay, Dimana Anda Bisa Merasa Homey Di Negara Orang

Wisata Bisnis – Bulan Mei lalu, mimin pergi ke Malaysia sendirian. Mimin memutuskan untuk nggak nyewa hotel, tapi tinggal di homestay. Yaaah, coba hal baru nggak ada salahnya, kan?

Jadi, waktu itu yang punya rumah merupakan seorang janda keturunan Tionghoa berumur 70 tahun, sebut saja Ibu Maria. Beliau tinggal di rumah bersama cucunya yang berumur 12 tahun. Anak dan menantunya bekerja sebagai pilot dan pramugari yang sedang bertugas.

Ya, jadi di rumah tersebut cuma ada Ibu Maria dan cucunya yang bernama Celine. Homestay dengan biaya $20 saja per malamnya, tentu saja ini buat mimin ngiler kan. Kapan lagi coba bisa dapatin tempat tidur enak di apartment dekat KLCC dengan harga segitu?

Mimin pikir Ibu-nya bakal jutek banget ke mimin. Biasanya Ibu Kost kan suka jutek-jutek gimana gitu. Ternyata berbeda jauh dari perkiraan mimin, Ibu Maria baik banget.

Sarapan disiapkan, air hangat disiapkan, dikasih tahu tempat-tempat bagus. Bahkan, disiapkan supir untuk berangkat juga. Wah, gila deh. Mimin cuma keluar $20, udah dapat kamar bagus kamar mandi dalam sampai akomodasi. Mimin pun sempat ditemenin pergi ke Genting Highland sama Ibu Maria dan cucunya.

Baca Juga: Wisata Bisnis Ke Nepal Dengan Budget!

Selama seminggu mimin di Kuala Lumpur, Malaysia, bobo di homestay Ibu Maria. Dan betah banget! Rasanya nggak mau pulang. Karena, jujur saja, Ibu Maria memperlakukan mimin seperti anak sendiri. Mungkin doi kangen sama anaknya kali ya?

Yang mimin gak habis pikir kenapa doi netapin harga rendah banget untuk tinggal di rumah dia dan dapat akomodasi yang VVIP. Penasaran, mimin tanya lah ke Ibu Maria.

Ibu Maria cerita tentang hidup dia. Jadi, beliau sebenarnya kesepian di rumah. Cucunya, Celine, punya kesibukan sendiri di sekolah. Anak-anaknya pun memiliki jadwal terbang yang padat, sehingga Ibu Maria merasa sepi di rumah.

Jadi, Ibu Maria ingin ada yang menemani. Sampai akhirnya beliau memutuskan untuk menjadikan rumahnya menjadi homestay bagi para traveler dan juga memberikan mereka akomodasi. Beliau pun sering menemani para traveler yang menginap di rumahnya jalan-jalan. Baik dalam kota mau pun ke luar seperti ke Genting atau Penang.

Tinggal di homestay tidak seburuk yang mimin pikirkan. Jujur, mimin pikir tinggal di homestay bakal nggak enak, cuma ya sudah lah, mencoba tidak ada salahnya kan.

Ternyata memang persepsi mimin salah banget sih sebelum ini tentang homestay. Lain kali, mimin mau tinggal di homestay aja deh daripada sewa kamar di hotel.