Wisata Bisnis – Berdasarkan laporan InJourney menyebutkan jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) per penduduk di Indonesia hanya sekitar 2,6 kali dalam setahun. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia dinilai kurang berlibur.
“Memang orang Indonesia itu kurang piknik. Sudah keluar studinya. Kita dibandingkan negara-negara tetangga, kita kurang healing. Hanya dua kali lipat, atau 2,5 kali lipat dari jumlah populasi kita.”
Dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kemenparekraf/Baparekraf bertema ‘Transformasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang Inklusif dan Berkelanjutan’ di Jakarta.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, timbul ide pemberian insentif saat dirinya menghadiri acara desa wisata.
Bagaimana kalau kita kasih insentif untuk desa-desa wisata. Supaya memberikan fasilitasi, agar kunjungan produk-produk ekonomi kreatifnya lebih terangkat dan kunjungan wisatawan nusantara bisa meningkat,” ungkapnya.
Desa-desa wisata akan mendapatkan insentif berupa tambahan anggaran agar bisa meningkatkan kunjungan wisata. Oleh karena itu, desa wisata yang jumlahnya ribuan dan tersebar di seluruh Indonesia. Agar berpotensi mendorong pergerakan wisnus yang ditargetkan bisa mencapai 1,2-1,4 miliar perjalanan pada 2023.
“Alangkah baiknya untuk menghadirkan pergerakan 1,2-1,4 miliar ini, desa-desa wisata bisa mendapatkan tambahan anggaran untuk mendapatkan kunjungan tambahan,” imbuhnya.Sandi mengatakan pola insentif akan diberikan sebagaimana dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan kepada sekolah.
“Jadi polanya, ia (Menko PMK) menyampaikan seperti BOS yang dia lakukan di Kemendikbud pada periode lalu. Bisa diarahkan ke study tour, studi banding, bisa untuk melakukan kegiatan edukasi sekaligus berwisata edukasi,” jelasnya.
Namun, Sandi mengatakan usulan tersebut masih belum final dan akan ditindaklanjuti lebih jauh dengan Kemenko PMK. Juga terkait besaran alokasi insentifnya.
“Nanti akan kami tindaklanjuti dengan Pak Menko PMK. Ini baru formulasi jadi akan kami ajukan secara terpisah di 2023,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.