Wisata Bisnis – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar program bertajuk Pelatihan Sadar Wisata 5.0 di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Dalam program yang dihadiri oleh pelaku wisata di wilayah Wakatobi, Kemenparekraf membahas peran penting pelaku sektor pariwisata sebagai lokomotif perekonomian masyarakat, terutama di desa wisata.
“Desa wisata diharapkan mampu mengurangi urbanisasi masyarakat karena banyak aktifitas ekonomi yang dapat diciptakan di desa,” kata Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham, dalam siaran pers, dilansir dari Republika.co.id, Jumat (21/10/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Kemenparekraf menyebutkan berbagai upaya untuk menggali potensi desa wisata untuk bisa berkembang, salah satunya yakni memberi nilai tambah dalam potensi yang dimiliki desa wisata itu sendiri. Nilai tambah yang dikembangkan itu nantinya akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di sekitar desa wisata.
“Melainkan juga menjadi sesuatu yang dapat dilakukan (to do), dipelajari (to learn), atau dibeli (to buy), sehingga pengembangan pariwisata menjadi penggerak perekonomian desa dan menekan angka urbanisasi,” ucap Martini.
Dalam Pelatihan Pengembangan Inovasi Produk dan Kapasitas Parekraf di Wakatobi, Glory Hastanto yang merupakan perwakilan dari Direktorat Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf mengatakan bahwa keberhasilan pengembangan potensi desa wisata akan mengundang banyak wisatawan sehingga mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa wisata.
“Desa wisata dengan daya tarik kuat, maka wisatawan yang akan datang ke desa kita, membawa income untuk kita,” ujar Glory.
Konsep desa wisata sendiri menurut Glory adalah dengan cara mengintegrasikan semua sumber daya yang bisa dikembangkan dengan basis pariwisata. Oleh sebab itu, Glory mengajak generasi muda di Wakatobi untuk bersemangat dalam memberikan perkembangan yang positif untuk kemajuan pariwisata di Wakatobi.
Ajakan pengembangan desa wisata juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Nadar. Dalam pelatihan wisata yang digelar di Wakatobi, ia berharap peserta pelatihan dapat membangun dan mengembangkan potensi-potensi wisata di Wakatobi, serta tetap mengutamakan harmonisasi antara aspek ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan dalam pengembangan desa wisata.
“Kita harus menjaga keseimbangan, antara bagaimana Wakatobi menjaga keseimbangan antara ekonomi, tetapi juga secara bersamaan harus memiliki juga dampak sosial budaya positif dan meminimalisir dampak negatif pada lingkungan atau ekologi,” ucap Nadar.
Program Pelatihan Sadar Wisata 5.0 sendiri menjadi salah satu program yang dicanangkan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Progam yang termasuk dalam rencana Pembangunan Pariwisata Terintegrasi dan Berkelanjutan (P3TB) ini bertugas untuk mendukung peningkatan dan penyiapan SDM andal dan profesional di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Saya ingin melalui pelatihan ini, desa wisata dapat terus berbenah diri dalam meningkatkan keterampilan dan kapasitasnya sehingga menjadi desa wisata mandiri, memiliki daya saing, dan menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf,” ujar Sandiaga, dikutip dari dari Republika.co.id, Jumat (21/10/2022).
Selain di Wakatobi, Pelatihan Sadar Wisata juga digelar di enam titik destinasi pariwisata prioritas di Indonesia dengan 65 desa wisata di dalamnya. Enam destinasi pariwisata yang mendapatkan Pelatihan Sadar Wisata diantaranya yakni Danau Toba, Borobudur-Yogyakarta-Prambanan, Lombok, Labuan Bajo, Bromo-Tengger-Semeru, dan Wakatobi.
Sumber : https://www.republika.co.id/berita/rk0bok380/kemenparekraf-dorong-peran-pelaku-sektor-pariwisata-sebagai-lokomotif-perekonomian