Wisata Bisnis – Pandemi virus Corona yang melanda dunia berdampak besar bagi pemasukan semua sektor usaha, salah satunya sektor pariwisata
Namun, hal ini rupanya juga menjadi waktu yang tepat untuk berbenah, dari renovasi hingga bikin wahana baru. Hal ini juga yang dilakukan PRPP Jateng, tepatnya di Maerokoco.
Sempat ditutup karena pandemi, lokawisata andalan Kota Semarang yang terkenal dengan miniatur rumah adat berbagai daerah di Jawa Tengah, mendapat renovasi dan tambahan wahana baru. Objek wisata baru ini bernama Lumina Grand Maerokoco.
Lokasi dari Lumina tidak jauh dari wahana becak air dan hutan mangrove.
Dra Titah Listiorini MM, Direktur PT PRPP Jawa Tengah menjelaskan, bangunan-bangunan baru yang akan ada di Maerokoco ini berbentuk miniatur rumah adat, sejalan dengan Maerokoco.
Perbedaannya adalah wahana yang baru ini bukan rumah adat lokal, tapi mancanegara.
“Kami ambil masing-masing dari lima negara, yakni dari Jepang, Turki, Meksiko, Santorini (Yunani), dan Arab,” jelasnya.
Bangunan-bangunan tersebut akan ditampilkan dalam bentuk 3D. Bukan rumah yang bisa dimasuki, tetapi kita tetap dapat berfoto di depan bangunan tiruan tersebut.
Tidak hanya berfoto, pengelola Grand Maerokoco juga akan mempersiapkan pernak-pernik seperti lampu dan hiasan khas tiap negara, serta pakaian daerah asal negara tersebut.
“Harapan kami, pengunjung bisa menikmati kekhasan dari mancanegara,” tutur Titah, sapaan akrabnya.
Titah juga menambahkan, kawasan yang dialokasikan sebagai Lumina itu semula hanyalah lahan kosong yang kumuh dan becek, yang masuk ke dalam kawasan mangrove buatan di Grand Maerokoco.
Sejak resmi beroperasi, Grand Maerokoco mulai didatangi banyak pengunjung yang kebanyakan para milenial. Tujuannya sama, yakni berfoto di tempat-tempat instagramable-nya.
Grand Maerokoco, bagi warga Semarang dan sekitarnya memang sudah nggak asing lagi. Lokasinya yang berdekatan dengan Bandara Internasional A Yani membuat siapa pun mudah menjangkaunya.
Jika ingin masuk ke Grand Maerokoco di masa pandemi ini, Maerokoco punya sejumlah aturan baru demi mencegah penularan virus antarwisatawan.
Dalam seharinya, pengunjung yang datang ke miniatur Jawa Tengah ini dibatasi hanya 3.000 orang. Pengunjung juga harus menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan bersuhu tubuh di bawah 37,5 derajat Celsius.
Untuk menghindari kontak fisik, pengelola Grand Maerokoco juga sudah menyiapkan berbagai metode transaksi nontunai bagi wisatawan.
Tempat cuci tangan dan hand sanitizer juga sudah disiapkan di berbagai tempat selfie. Bahkan, anjuran untuk menerapkan protokol kesehatan juga disuarakan di berbagai titik.
Pengunjung tak perlu membayar lebih untuk masuk ke Lumina. Tarif tiketnya adalah Rp 15.000 per orang yang masih jadi satu dengan tiket masuk Grand Maerokoco.