Wisata Bisnis – Kota Pekalongan adalah salah satu daerah yang terletak di Jawa Tengah. Daerah ini selain terkenal dengan kebudayaan batiknya, juga sangat populer dengan wisata alamnya.
Tepatnya di sebelah selatan kabupaten ini memiliki alam yang indah yaitu Petungkriyono. Selanjutnya, wilayah ini berada pada wilayah geografis yang strategis, dan potensial sebagai destinasi pariwisata berbasis pedesaan.
Berdasarkan teori yang ada, wilayah dengan jumlah desa yang banyak lebih efektif menjadikan pedesaan sebagai basis pariwisata. Namun, dengan catatan tidak mengabaikan potensi lain yang ada.
Dalam konteks pariwisata modern, kehidupan desa sedang menjadi pilihan pariwisata yang menarik. Faktanya, alam desa bisa menjadi daya tarik wisata unggulan bagi daerah yang berbasis besa. Lalu tak lupa juga kesiapan infrastruktur akan memudahkan wisatawan untuk memperoleh kepuasan kunjungan.
Atraksi Desa sebagai Daya Tarik Wisata Unggulan
Di Indonesia terdapat dua daerah yang disebut desa dan kota, akan tetapi jumlah pedesaan lebih banyak. Dapat disimpulkan bagi Indonesia, memiliki potensial wisata berbasis desa. Contohnya wilayah kabupaten Pekalongan memiliki banyak pedesaan yang terdiri dari pegunungan di sisi Selatan dan pesisir pantai di sebelah Utara. Biasanya setiap desa memiliki sejumlah keunikan, baik dari sisi kemasyarakatan maupun alam.
Pada dataran tinggi, terdapat objek wisata alam yang menarik seperti Curug Bajing, Curug Muncar, wisata air yang bersumber dari alam, dan lainnya. Sedangkan di wilayah pesisir, terdapat juga objek wisata alam seperti Pantai Depok Indah, Pantai Trisik, dan wisata lainnya. Namun demikian, wilayah pegunungan bisa dioptimalkan terdahulu yang kemudian bisa diikuti dengan objek lainnya.
Di objek wisata yang ada, sudah mendapatkan perhatian dari pemerintah daerah dan pemeritah desa, namun hal itu masih dapat dikembangkan lagi. Mulai dari penataan infrastruktur dan tata kelola pariwisata. Tujuannya supaya bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, baik lokal maupun luar daerah. Selain itu juga bisa berdampak secara positif dari sisi ekonomi, politik, lingkungan, bahkan budaya.
Pengembangan Infrastruktur Desa Wisata
Untuk membentuk destinasi wisata yang komprehensif, maka harus dipenuhi komponen wisata yang secara umum terdiri dari tiga aspek, yaitu atraksi, akses, dan amenitas. Dalam, perkembangan pariwisata selanjutnya komponen ini telah bertambah.
Jika desa telah menjadi atraksi yang menarik, maka selanjutnya dilakukan penataan infrastruktur, khususnya pada tiga aspek tersebut. Pada aspek atraksi, perlu dilengkapi dengan sarana ibadah, makanan dan minuman khas daerah. Pada aspek akses, perbaikan jalan dan petunjuknya disediakan secara baik. Ketersediaan amenitas amenitas berupa akomodasi yang memadai seperti homestay.
Konsep wisata yang cocok dengan era baru pasca pandemic Covid-19 yaitu wisata dengan menjunjung tinggi spiritualitas, kebersihan, keamanan & kenyamanan, dan lainnya. Sebagai contoh, di destinasi kebutuhan wisatawan akan fasilitas ibadah dipenuhi dengan baik, kejelasan makanan bersih sebagai amenitas juga terwujud. Dengan amenitas dan fasilitas wisata yang memadai bagi wisatatawan, maka akan berdampak positif, seperti tingkat kunjungan, kepuasan pengunjung, kunjungan ulang, dan lainnya.
Pertimbangan atas keberlangsungan alam, generasi muda, dan keterlibatan masyarakat lokal, tetap dijaga. Demi menjaga kelestarian alam, maka tidak ada salahnya meminta pendapat para ahli lingkungan atas pengembangan wisata yang sedang dijalankan.
Selanjutnya, pengembangan desa wisata ini dimaknai sebagai upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal yang merupakan sebuah kewajiban. Pariwisata adalah sektor alternatif yang efektif bagi daerah yang memiliki desa potensial.