Harga Masuk Candi Borobudur Naik, Masyarakat Bandingkan Dengan Harga Tiket Masuk Wisata Negara Lain

Wisata Bisnis – Salah satu tempat wisata terkenal di Indonesia yakni Candi Borobudur akhir-akhir ini menjadi perbincangan publik. Hal ini disebabkan karena Pemerintah Indonesia sedang mewacanakan kenaikan tarif tiket masuk Candi Borobudur menjadi Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal dan USD$100 untuk wisatawan mancanegara. Selain kenaikan harga, Candi Borobudur juga direncanakan akan membatasi kunjungan wisatawan yang akan naik ke kawasan atas Candi Borobudur, yakni hanya boleh sebanyak 1.200 wisatawan saja setiap harinya.

Namun meskipun harga tiket masuk ke kawasan Candi Borobudur naik menjadi Rp 750 ribu, harga ini dikenakan hanya untuk wisatawan yang ingin naik sampai ke bangunan Candi. Sehingga jika ada wisatawan yang hanya ingin berwisata di pelataran Candi Borobudur, mereka hanya perlu membayar harga reguler saja yakni Rp 50 ribu.

Kebijakan terbaru ini kemudian menjadi kontroversi dan mengundang berbagai pendapat dari masyarakat. Selain banyak masyarakat Indonesia yang protes, diantaranya juga ada yang membandingkan tarif tiket wisata serupa di luar negeri yang harganya jauh lebih murah. Salah satu tempat wisata luar yang dibandingkan harga tiket masuknya dengan Candi Borobudur adalah Kuil Angkor Wat yang berlokasi di Negara Kamboja.

Menanggapi harga tiket Candi Borobudur yang dibandingkan, Menparekraf Sandiaga Uno kemudian mengatakan bahwa wacana kenaikan harga ini sudah disandingkan dengan wisata-wisata bersejarah serupa yang ada di luar negeri, seperti Angkor Wat dan Piramida.

“Berkaitan dengan harga, tentunya kajian ini juga disandingkan dengan beberapa yang dibebankan kepada wisatawan tak hanya di Angkor Wat yang ada di Siem Reap, Kamboja tapi juga di Machu Picchu di Afrika Selatan maupun Piramida di Mesir,” ucap Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, dikutip dari Detik Travel, Selasa (7/6/2022).

Meskipun Pemerintah Indonesia sudah mewacanakan kenaikan harga tiket Candi Borobudur, namun pemerintah sampai saat ini menerima masukan dari beberapa ahli pelaku pariwisata dari berbagai penjuru dunia hingga dari tokoh masyarakat.

“Kami meyakini, tentunya nanti kajian yang akan memfinalkan angka, seperti pak Luhut juga menyampaikan, masukan-masukan ini termasuk dari tokoh agama akan memberikan pengayaan terhadap diskusi dan pembahasan mengenai berapa harga yang dibebankan kepada wisatawan,” ucap Sandiaga.

“Angka 1.200 ini sudah dihitung berkali-kali, dihitung berulang ulang bahwa jumlah 365 hari ini atau total kalo 1.000- 1.200 itu antar 400-500 ribu kunjungan-kunjungan merupakan daya dukung dari carrying capacity dari bangunan Candi Borobudur itu sendiri,” tambah Sandiaga.

“Bukan artinya wisatawan nusantara merusak, tidak. Tapi setiap kali ada kunjungan itu secara otomatis, makanya kita ganti sandalnya pakai sandal upanat kita ganti juga dengan beberapa waktu terakhir ini ditutup karena kita melakukan assesment,” ujar Sandiaga.

About pangeranbertopeng