Wisata Bisnis – Muhammad Fuad Hasan (26), seorang pendaki asal Surabaya, meninggal akibat terjatuh di jurang di jalur pendakian Gunung Rinjani via Senaru pada Jumat (1/1/2021).
Pendakian tersebut dilakukan bersama rekannya bernama Muhammad Azizi Aji (19) untuk merayakan ulang tahun Fuad yang ke-26.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) Dedy Asriady memberikan sejumlah tips untuk menghindari kejadian yang menimpa Fuad. Tips ini juga dapat digunakan untuk mendaki dengan aman di Gunung Rinjani.
Ada setidaknya 6 tips aman medaki Gunung Rinjani berdasarkan paparan Dedy:
1. Persiapan yang matang
Dedy mengharuskan untuk semua calon pendaki Gunung Rinjani melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan pendakian. Semua perlengkapan pendakian yang dibawa harus dalam kondisi bagus.
2. Mengunduh aplikasi e-Rinjani
Jika semua perlengkapan pendakian sudah disiapkan, para pendaki juga harus mengunduh aplikasi e-Rinjani. Aplikasi ini dibutuhkan untuk melakukan reservasi online.
Bukan hanya itu, Dedy juga menjelaskan bahwa aplikasi tersebut juga memiliki daftar peralatan pendakian yang harus dibawa.
Walaupun saat persiapan, peralatan pendakian dirasa sudah memadai, Dedy mengimbau supaya semua calon pendaki Gunung Rinjani mengecek kembali peralatan dari daftar yang ada di e-Rinjani.
3. Cari porter atau komunitas pencinta alam lokal
Biasanya para pendaki akan menggunakan jasa porter atau mendaki bersama komunitas pencinta alam lokal agar lebih aman.
Dedy juga mengatakan, walaupun sudah berpengalaman dalam pendakian di Jawa, medan yang dimiliki oleh Gunung Rinjani dan gunung lain tentu berbeda.
Jika tidak menggunakan porter, Dedy meminta agar calon pendaki lain menjalin komunikasi dengan komunitas pencinta alam lokal. Atau bisa meminta bantuan untuk mencari kontak komunitas ke pihak TNGR.
Selain dirasa bisa mendaki dengan aman, menjalin komunikasi dengan komunitas pendaki lokal juga menciptakan rasa kebersamaan antarpendaki ketika berada di Gunung Rinjani.
4. Mengikuti akun Instagram TNGR
TNGR adalah salah satu dari taman nasional di Indonesia yang aktif dalam memberikan informasi pendakian terbaru melalui Instagramnya @gunungrinjani_nationalpark.
Kamu bisa mencari tahu mengenai apa saja yang harus dibawa dan dilakukan selama pendakian di Gunung Rinjani, Sebisa mungkin untuk semua calon pendaki dapat mengikuti akun tersebut.
5. Memeriksa prediksi cuaca
Pendaki yang berpengalaman, biasanya akan memeriksa cuaca sebelum melakukan pendakian. Hal ini merupakan bagian dari rencana perjalanan yang seharusnya sudah dipahami.
6. Hentikan pendakian jika kabut tebal
Selanjutnya, Dedy juga menegaskan agar seluruh pendaki untuk menghentikan pendakian saat terjadi kabut tebal.
Jika di tengah pendakian terjadi kabut tebal, diwajibkan untuk seluruh pendaki untuk berhenti dan mencari area untuk berkemah.
Bisa saja ke pos paling dekat. Santai saja dan tidak usah buru-buru. Jangan terlalu maksa, sesuaikan dengan kondisi. Kalau ada badai, tinggalkan.
Apabila ingin mendaki Gunung Rinjani, untuk sementara ini calon pendaki harus menunggu hingga 31 Maret 2021.
Karena sejak Jumat (1/1/2021) pihak TNGR menutup wisata pendakian. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dan pemulihan ekosistem kawasan TNGR.
Kendati begitu, Dedy mengatakan jika pada tanggal tersebut tentatif, tergantung hasil pantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) apakah pendakian sudah bisa dilanjutkan pada 31 Maret 2021 atau tidak.